- Back to Home »
- New ^_^ , DnsServer,DhcpServer,WebServer&FTPserver
Posted by : Unknown
Jumat, 15 November 2013
1.
DNS Server
2.
DHCP Server
3.
Web Server
4. FTP Server
Instalasi
Bind9 (Berkeley Internet Name
Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai
DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam
konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal. # apt-get install bind9
b. Konfigurasi
Berikut file-file penting yang
akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
1. /etc/bind/named.conf
2. file
forward
3. file
reverse
4. /etc/resolv.conf
Membuat zone domain
Bagian ini
adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari
server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld
(Top Level Domain) hanya pada jaringan local Edit dan tambahkan konfigurasi
untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa
juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
#pico
/etc/bind/named.conf
zone "smktb.net"
type master;
file "db.smk";
};
zone "192.in-addr.arpa" {
type master;
file "db.192";
};
include "/etc/bind/named.conf.local";
File Forward
Forward
berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik
www.debian.edu melalui Web Browser, maka akan muncul website dari server
Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karena
konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah
ada. debian-server:/#
cd /etc/bind/ debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/forward
debian-server:/etc/bind# pico /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu.
root.smktb.net. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
@ IN NS mktb.net. ; @ IN A
192.168.10.1
www IN A 192.168.10.1
ftp IN A 192.168.10.1
sub-domain IN A 192.168.10.1
mail IN A 192.168.10.1
streaming IN A 192.168.10.1
File Reverse
Reverse
berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip
Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke
alamat www.smktb.net. debian-server:/# cp db.127
/var/cache/bind/reverse debian-server:/etc/bind# pico /var/cache/bind/reverse
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.smktb.net.
(
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS smktb.net.
1.10.168 IN PTR smktb.net.
Menambah DNS-Name-Server
Tambahkan
dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar
dapat diakses melalui computer localhost. debian-server:/etc/bind# pico
/etc/resolv.conf
nameserver 192.168.10.1
Terakhir, restart daemon dari
bind9. debian-server:/etc/bind#
/etc/init.d/bind9 restart Bagi pemula
awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena
Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali
script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.
c. Pengujian
Test apakah
DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer
Localhost ataupun dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
debian-server:/etc/bind#
nslookup smktb.net
Server
Dynamic Host Configuration
Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari client. Gunanya
adalah, kita tidak perlu lagi repot-repot mengkonfigurasi Ip pada computer,
sebut saja Zero Configuration. Client akan meminta Ip Address pada server,
kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
a. Instalasi
Aplikasi
yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian 6.0 bernama isc-dhcp-server.
debian-server:~# apt-get install isc-dhcp-server Setiap kali installasi dhcp
server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak
cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default isc-dhcp-server. Biarkan
saja, nanti akan normal sendiri.
Konfigurasi
Konfigurasi DHCP server
terletak pada file /etc/dhcp/dhcpd.conf. Berikut langkah- langkah konfigurasi
DHCP server:
a. Edit file /etc/dhcp/dhcpd.conf
#pico
/etc/dhcp/dhcpd.conf
b. Edit file tersebut sehingga
isi file seperti berikut:
#. . .
# A slightly different
configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.10.0 netmask
255.255.255.0 {
range 192.168.10.100
192.168.10.200;
option domain-name-servers smktb.net;
option domain-name "smktb.net";
option routers 192.168.10.254;
option broadcast-address
192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .
Setelah mengedit file tersebut
dan menyimpannya, sekarang editlah file
/etc/default/isc-dhcp-server. Cari baris interface lalu tambahkan interface mana
yang akan menggunakan DHCP server, missal: eth1. Sebelum: INTERFACES="" Sesudah: INTERFACES="eth1"
d. Simpan file tersebut, lalu
restart DHCP
#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Pengujian
- Pengujian pada client Linux
Pada sisi
client yang menggunakan system operasi linux, editlah file
/etc/network/interfaces berikut:
auto eth1
iface eth1
inet dhcp
Web Server
Web merupakan salah satu layanan internet yang
popular karena ke populerannya maka layanan ini menjadi media yang dapat
dimanfaatkan untuk mempromosikan lembaga, institusi atau perusahaan. Fasilitas
ini juga memungkinkan kita mengakses informasi dan data efektif dan efisien.
Web server
menggunakan protocol HTTP yang menggunakan arsitektur client-server, yaitu ada
sebuah web server yang dapat memberikan layanan HTTP yang di minta oleh
aplikasi client.
Instalasi
Install terlebih dahulu,
semua paket aplikasi web server yang dibutuhkan.
#apt-get install apache2 php5 mysql-server phpmyadmin lynx
Konfigurasi
1.
Apache Web Server
- Masuk ke direktori
/etc/apache2/site-available/
Debian-server:/#cd
/etc/apache2/site-available/
- Buat file „web‟ dengan
mengcopy file „default‟ ke direktori “site-available”.
Debian-server:/etc/apache2/site-available/#cp
default web
- Edit file
/etc/apache2/site-available/web
Debian-server:/#pico
/etc/apache2/site-available/web
- Hapus semua scripts yang ada,
kemudian ketikan script dibawah ini :
NameVirtualHost 192.168.10.1:80
<VirtualHost 192.168.10.1:80>
ServerName www.smktb.net
DocumentRoot /var/www/public_html
</VirtualHost>
Simpan
perubahan yang anda lakukan.
- Disable VirtualHost default
yang sudah ada, dan aktifkan VirtualHost untuk website utama yakni web.
debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2dissite
default debian-server:/etc/apache2/sites-available#a2ensite web
- Membuat folder public_html
pada directory /var/www
Debian-server:/#mkdir
/var/www/public_html
-
Membuat file index.php pada directory /var/www/public_html
Debian-server:/#pico
/var/www/public_html/index.php
<?php
Phpinfo();
?>
Simpan
file yang dibuat.
- Restart layanan apache2
Debian-server:/#/etc/init.d/apache2 restart
FTP Server
File Transfer Protocol (FTP) adalah
protocol yang digunakan untuk transfer file atau data melalui media jaringan,
baik itu mengambil data (download) atau mengirim data (upload)
dari computer klien ke computer server.
a. Instalasi
Untuk installasi vsftd, gunakan
perintah berikut: #apt-get
install vsftpd
b. Konfigurasi
File konfigurasi default vsftpd terletak pada file /etc/vsftpd.conf.
untuk mengkonfigurasi FTP server edit file tersebut, dengan menggunakan
perintah: #
pico /etc/vsftpd.conf Hilangkan tanda #
pada baris local_enable=YES dan write_enable=YES. Contoh: Sebelum di edit:
#local_enable=YES
#write_enable=YES
Sesudah di edit:
local_enable=YES
write_enable=YES
Setelah konfigurasi selesai simpanlah hasil konfigurasi, lalu restart
vsftpd, menggunakan perintah : #/etc/init.d/vsftpd restart
Pengujian
a) Pengujian melalui localhost
Dalam pengujian di server localhost, kita akan menggunakan ftp client
berbasis text. Secara otomatis ftp client sudah terinstall bersamaan dengan
system operasi Debian.